LAPORAN
OBSERVASI MANAGEMENT MUTU
PADA PERUSAHAAN KRUPUK POLI DI DESA GAPURA
BARAT
DISUSUN OLEH :
Moh. Ma’ruf 712.3.1.0603
Abd. Munir 712.3.1.0586
Sulastri 712.3.1.0613
Ach. Faisal Rifki 712.3.1.0589
PRODI
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
WIRARAJA
SUMENEP
2014
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah swt., karena berkat rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini tanpa adanya halangan
berarti dalam proses pengerjaannya sehingga dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Dalam hal ini penulis mengambil judul “observasi management
mutu pada perusahaan krupuk poli di desa Gapura Barat”
Adapun tujuan
pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester 5
mata kuliah manejemen
mutu.
Tentunya sebagai mahkluk sosial penulis tidak bisa
melakukan hal kecil ini sendirian tanpa bantuan berbagai pihak. Dengan itu
penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan laporan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dengan segala
kerendahan hati penulis menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari sempurna, untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang sekiranya membangun serta meningkatkan
kualitas laporan ini. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis, pada khususnya dan
umumnya bagi semua pihak yang membaca laporan ini.
Sumenep,
16 Oktober 2014
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Di Indonesia,
industri pangan sering dipandang sebelah mata. Beberapa makanan tradisional
yang dikerjakan oleh pengusaha-pengusaha kecil banyak yang hanya sekedar
mengemas dan melupakan fungsi-fungsi dari sebuah kemasan dalam persaingan pasar
saat ini. Padahal di era global ini, pesaingan dagang semakin ketat dengan
masuknya produk-produk asing dengan kemasan yang menarik dengan harga
bersaing, membuat produk indonesia kalah bersaing dalam mendapatakan
kepercayaan dari konsumen akan kualitas produk.
kerupuk adalah
salah satu makanan khas Indonesia yang sangat diminati banyak orang baik dari
golongan menengah kebawah hingga menengah ke atas, mulai dari anak kecil hingga
orang dewasa. Kerupuk dibuat dari bahan-bahan sederhana tapi membuat setiap
makanan terasa lengkap. Kerupuk adalah makanan ringan dan mempunyai peluang
bisnis sangat besar. Tidak heran sampai saat ini bisnis kerupuk masih banyak
diproduksi dan peminatnya semakin banyak. Kerupuk poli adalah makanan olahan
warisan nenek moyang, oleh karena itu banyak masyarakat yang memproduksi krupuk
ini hususnya didaerah desa gapura barat. Melihat dari kebiasaan konsumsi
masyarakat Indonesia yang menggunakan kerupuk sebagai pelengkap makanan,
menjadikan suatu gagasan awal dalam menciptakan suatu kegiatan usaha terhadap
kerupuk.
Pada umumnya, krupuk
banyak digemari bagi semua khalayak masyarakat Indonesia berbagai lapisan.
Dengan melihat berbagai tingkah laku konsumen yang berbeda – beda khusus
mengenai kualitas dan rasa menjadikan dasar pemikiran dalam melakukan
diversifikasi pada kerupuk poli original menjadi kerupuk poli beraneka bahan
baku. Hal tersebut diramalkan dapat menaikan nilai keuntungan yang optimal dari
penjualan kerupuk poli dari biasanya.
1.2 Tujuan observasi
Adapun tujuan
dari observasi ini adalah untuk mengetahui seberapa baik penerapan management
mutu dan pengendalian mutu dalam
perusahaan krupuk poli milik bapak Abd. Rahman.
BAB
II
HASIL
dan PEMBAHASAN
2.1
Hasil
A.
Provil
dan sejarah perusahaan
Usaha krupuk
yang dikelola oleh bapak Abd. Rahman dan istrinya ibu Nur Mistirahayu ini
merupakan uasaha berskala rumahan yang terletak di Dusun Caremi Desa Gapura
Barat kecamatan Gapura kabupaten Sumebep. Usaha ini berawal dari melihat para
teangga yang juga menjadi pengusaha krupuk yang dapat dikatakan cukup sukses.
Dan jug kondisi ekonomi mereka lumayan tinggi, jadi mereka memutuskan untuk
memutar uang mereka agar kestabilan ekonomi keluarga tetap stabil. Dari sinilah
usaha krupuk poli milik keluarga bapak Abd. Rahman mulai dirintis. Sampai saat
ini usaha krupuk yang digelutinya tersebut sudah berjalan hampir lima tahun.
Usaha krupuk ini cukup sukses karena slama perjalanan usahanya tidak peernah
vakum dalam waktu yang lama.
B.
Pengadaan
input perusahaan
Mengenai
pengadaan input perusahaan semua biaya ditanggung oleh perusahaan. Mulai dari
pengadaan alat (panci, wajan, bak dll), bahan baku (tepung, obat, terasi,
bawang putih dll) sampai kebutuhan perusahaan yang lain seperti jasa
tranportasi dll ditanggung oleh perusahaan.
·
Bahan
baku
1. Tepung
terigu (segitiga biru) 25 kg
2. Bawang
putih 1 kg
3. Penyedap
rasa ¼ bungkus
4. Terasi
1,5 bungkus
5. Obat
1,5 bungkus
6. Tepung
tapioca (tetong) 50 kg
7. Garam
·
Proses
pembuatan
a. Membuat
adonan :
Terlebih dahulu
masukkan terasi, obat, bawang putih yang sudah dihaluskan, garam secukupnya
kedalam baskom besar. Kemudian masukkan tepung tapioca dengan air dan aduk
sampai rata. Setelah itu tambahkan tepung terigu,aduk sampai rata hingga adonan
agak kental. Setelah semua bahan tercampur, adonan siap untuk dimasak.
b. Cara
memasak :
Masukkan adonan
ke loyang sebanyak satu gelas kemudian loyang digoyang-goyang agar adonan
merata. Setelah itu loyang yang sudah berisi adonan dimasukkan ke wajan yang
sudah terisi air mendidih selama dua menit. Setelah itu diangkat dan adonan
yang sudah matang ditumpuk-tumpuk sampek cukup tebal. Kemudian potong tumpukan
tadi sesuai keinginan. Setelah itu potongan-potongan tadi di letakkan di
danggidang(alat yang terbuat dari anyaman daun kelapa yang sudah kering). Kemudian
dijemur hingga benar-benar kering.
·
Penggunaan
bahan baku :
Perusahaan milik
bapak Abd. Rahman ini tidak sembarangan memilih bahan baku yang akan digunakan.
Sebab akan mempengaruhi kualitas kerupuk yang dihasilkan nanti. Jika hal itu
sampai terjadi perusahaan tersebut bukan hanya akan kehilangan konsumen
melainkan juga citra dari perusahaan tersebut akan jelek.
Ketika citra
dari sebuah perusahaan sudah jelek dimata konsumen maka akan sulit untuk
memperbaiki citra itu sebab para konsumen sudah kehilangan kepercayaannya untuk
tetap menjadi pelanggan sebab sudah meerasa dikecewakan.
Oleh sebab itu perusahaan milik
bapak Abd. Rahman tidak menggunakan bahan baku yang sembarangan untuk menjaga
eksistensinyasehingga tetap mampu bersaing di pasaran.
·
Hasil
produksi
Dari bahan baku
yang tertera diatas dapat diperoleh hasil yang cukup banyak yaitu sekitar 80kg
kerupuk poli kering. Dimana dalam perusahaan tersebut memproduksi tiga macam
krupuk poli daintarnya berbentuk persegi panjang, persegi empat dan berbentuk segitiga.
Dari ketiga model krupuk yang diproduksi memiliki tingkat harga yang berbeda
sesuai dengan model krupuknya. Harga yang dipatok oleh perusahaan berkisar dari
Rp. 8000 – Rp. 13.000 per kg.
C.
Segmen
pasar
Untuk proses pemasaran hasil produksi perusahaan
krupuk poli milik bapak Abd Rahman tidak langsung menjualnya kepada konsumen
melainkan melalui perantara yaitu pedagang besar. Perasahaan milik bapak Abd
Rahman ini tidak melayani pengecer dan konsumen secara langsung. Akan tetapi
kebutuhan pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan kebutuhan konsumen
dilayani oleh pengecer. Hal ini dimaksudkan untuk menewkan biaya pencapaian
passar yang luas menyebar yang tidak mungkin dicpai produsen satu persatu.
Sebab daerah pemasaran dari perusahannya itu luas bahkan smpai mencapai luar
kota yaitu kota Yogyakarta. Sedang untuk didalam kota sendiri meliputi
kecamatan batu putih, kecamatan gapura, dan kecamatan kota.
D. Penunjang
Demi kelancaran
pendistribusian hasil produksi bapak Abd Rahman ini mempercayakannya kepada
anak sulungnya sebagai jasa pengiringan ke pedagang besar.
E. Menejemen produksi
a.
Perncanaan
produksi
Sebelum memulai
berproduksi bapak Abd. Rahman sebagai pimpinan perusahaan merencanakan terlebih
dahulu berapa banyak krupuk poli yang akan diproduksi dalam stu kali produksi.
Dengan begitu perusahaan mempunyai target yang harus dicapai guna
keberlangsungan perusahaan. Dan juga menetapkan berap tenaga kerja yang akan
digunakan beserta gaji pegawainya itu. Hal tersebut dilakukan untuk menekan
biaya produksi.
Dalam produksi,
perusahaan menargetkan sebanyak 560 kg dalam satu pekan dengan tenaga kerja
sebanyak 2 orang dan jam kerja selama 6 jam sehari. Namun terkadang target
produksi ini tidak tercapai dikarenakan cuaca tidak bersahabat sehinggga
mengganggu proses penjemuran yang berakibat pada terhambatnya jalannya produksi.
b.
Permodalan
Karena usaha ini
berbasis perorangan jadi permodalannya hanya menunggu dari hasil penjualan
sebelumnya jika tidak perusahaan ini menggunakan dana cadangan untuk produksi
selanjutnya. Hal ini dilakukan agar produksi tetap berjalan, kalau tidak
seperti itu ketika produksin berjalan lambat karena adanya beberapa faktor
seperti cuaca yang tidak bersahabat atau harga bahan baku naik sedang harga
penjualan tetap maka perusahaan milik bapak Abd. Rahman ini terancam tidak
berproduksi beberapa hari
2.2 DAMPAK NEGATIF
Setelah melaksanakan kegiatan
observasi, kami mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan
pencemaran-pencemaran yang terjadi di lingkungan sekitar pabrik tersebut, yang
ternyata tidak hanya disebabkan dari pabrik kerupuk tapi juga ada sebab-sebab
lain.
Adapun informasi-informasi pencemaran linkungan tersebut
diantaranya adalah :
a)
Pencemaran air
Pencemaran air adalah pencemaran
yang disebabkan oleh masuknya partikel-partikel ke dalam air sehingga
mempengaruhi pH normal pada air.Penyebab-penyebab pencemaran air di sekitar
pabrik tahu tersebut antara lain:
Penyebab Utama :
·
Limbah dari bekas air pencucian bahan baku pembuatan kerupuk
·
Limbah cair dari proses pengolahan bahan baku ( bawang,
jengkol, dll)
·
Limbah padat berupa kulit bawang, kulit jengkol dari
pengolahn kerupuk.
Penyebab lain :
·
Limbah dari rumah tangga (bekas cucian piring, cucian baju,
dll) di sekitar pabrik
·
Air bekas untuk memandikan ternak yang berada di sekitar
lokasi observasi.
·
Banyak warga yang membuang sampah rumah tangga ke sungai.
Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh adanya pencemaran air di
sekitar pabrik antara lain :
·
Keadaan air sungai menjadi kotor dan keruh.
·
Menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga mengganggu
pernapasan warga di sekitarnya.
·
Banyak biota sungai yang mati
·
Air di sungai tempat pembuangan limbah menjadi tergenang
akibat sampah.
·
Warga yang mempergunakan air, banyak yang terkena penyakit
gatal-gatal dan diare.
·
Merusak pemandangan / mengurangi nilai keindahan.
·
Mencemari sumur warga.
b) Pencemaran Udara
Selain terjadi pencemaran air,
ternyata di daerah tersebut juga terjadi pencemaran udara. Penyebab-penyebab
pencemaran udara dari pabrik terupuk tersebut antara lain :
·
Asap dari penggorengan kerupuk.
·
Asap dari kayu bakar.
·
Aroma dari bahan baku bawang dan jengkol yang mengandung
amonia.
Akibat-akibat yang muncul dari pencemaran udara, antara lain
:
·
Terganggunya pernapasan.
·
Dinding-dinding pabrik berubah warna menjadi hitam akibat
asap pembakaran kayu.
·
Menyebabkan sesak napas, mual, dan lain-lain.
c) Pencemaran Tanah
Saat kami melakukan observasi di
daerah tersebut kami menemukan / melihat adanya pencemaran tanah yang berada
dekat dengan pabrik tahu tersebut. padahal tempat tersebut bukanlah tempat
pembuangan sampah. Penyebab-penyebab dari terjadinya pencemaran tanah :
·
Banyak warga yang membuang sampah rumah tangga mereka di
tempat tersebut.
·
Tempat tesebut juga dijadikan tempat pembuangan kotoran
hewan.
·
Limbah padat kerupuk banyak yang dibuang di tempat tersebut
dan dibiarkan begitu saja.
·
Banyak warga yang tidak peduli dengan kebersihan di
lingkuangn tersebut.
Akibat-akibat dari pencemaran tanah, antara lain :
·
Merusak pemandangan dan mengurangi keindahan daerah
tersebut.
·
Timbul bau yang tidak sedap dari sampah tersebut.
·
Sedikit flora yang tumbuh.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil observasi diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Perusahaan
yang dipimpin oleh bapak Abd. Rahman dan ibu Nur Mistirahayu ini berbasis
perorangan.
2) Perusahaan
milik bapak Abd. Rahman memiliki segmen pasar yang jelas denga daerah
pendistribusian yang luas. Dan Pengelolaan Perusahaan milik bapak Abd. Rahman
baik karena menejerialnya sudah jelas. Baik dibidang perencanaan maupun
permodalan.
3) Perusahaan
tersebut melakukan management mutu dan pengendalian mutu dengan baik hal ini
terbukti dari keslektifannya dalam memilih bahan baku.
2.
Saran
1.
Pembangunan instalasi pengolahan air limbah sudah mutlak dan
harus dimiliki oleh setiap industri atau badan pengolah yang ditunjuk agar
setiap air limbah yang dibuang ke sungai sudah masuk dalam baku mutu yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
2.
Pengalaman-pengalaman negara maju dalam mengelola limbah
dapat dijadikan contoh untuk diterapkan pada negara kita.
3.
Keseriusan dari semua pihak sangat diperlukan agar limbah
industri yang ada benar-benar tidak mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia,
kalau hal ini tidak kita mulai dari sekarang maka akan sama-sama kita lihat
bahaya apa yang akan muncul ke depan yang menghadang kita.
4.
Penegakan hukum dan etika bisnis harus betul-betul
dijalankan dengan tegas dan sebaik-baiknya.
0 komentar:
Posting Komentar